Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Jawa Timur melakukan kunjungan literasi ke Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Kamis (24/2/2022). Kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Asrif, M.Hum.
Dalam sambutannya, Dr. Asrif menyampaikan terima kasih atas kunjungan FLP Jatim. Ia juga menyatakan dukungannya atas gerakan literasi yang dilakukan oleh FLP Jatim dan seluruh komunitas literasi.
“Balai Bahasa sangat mendukung gerakan literasi. Di Balai Bahasa sendiri ada Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) Literasi,” kata penerima Anugerah Pendidikan Indonesia (API) tahun 2019 ini.
Ketua FLP Jatim, Muchlisin BK mengawali sambutannya dengan memperkenalkan pengurus FLP Jatim. Hadir dalam kunjungan itu Koordinator Divisi Kaderisasi Novi Larasati, Koordinator Divisi Karya Niswa Hikmah, Mega Anindyawati (Divisi karya), Wiwik Hafidzoh (Divisi Humas), dan Rizal Kurniawan (Divisi Humas).
Penulis buku Cinta Sehidup Sesurga ini kemudian menyampaikan terima kasih kepada Balai Bahasa Jatim. Ia berharap semakin banyak program yang bisa dikolaborasikan FLP Jatim bersama Balai Bahasa Jatim guna menguatkan literasi di Jawa Timur.
“Saat ini FLP Jatim memiliki 333 anggota yang tersebar di 22 cabang. Dalam Musyawarah Kerja Wilayah kemarin, kami mentargetkan 200 anggota baru dan pendirian 6 cabang baru selama dua tahun ke depan. Kami berharap dengan semakin banyaknya anggota dan cabang, semakin luas juga manfaat karya-karya literasi anggota FLP di Jawa Timur,” kata Muchlisin.
Gayung bersambut, Dr. Asrif mempersilakan FLP Jatim memanfaatkan gedung Balai Bahasa untuk kegiatan-kegiatan literasi.
“Balai Bahasa juga siap menyediakan nara sumber untuk seminar atau pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh FLP Jatim,” ujarnya.
Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Ary Setyorini, menambahkan beberapa program yang bisa disinergikan FLP Jatim bersama Balai Bahasa.
Saat sesi diskusi, pengurus FLP Jatim antusias menanyakan sejumlah program Balai Bahasa seperti penjaringan data komunitas literasi dan Anugerah Sutasoma. KKLP Literasi, Dwi Laily Sukmawati, menjelaskan panjang lebar terkait program penghargaan kepada kalangan yang berjasa dan berdedikasi dalam bidang kesusastraan Indonesia dan daerah di Jawa Timur tersebut. [mbk]
sekedar masukan.
balai bahasa sebaiknya lebih banyak menggunakan kosa kata bahasa Indonesia. Sebagai contoh, kolaborasi dan literasi.
Maksudnya, semua tulisan yg ditayangkan di web atau segala turunan dari Balai Bahasa sebaiknya sama sekali jauh dari kata serapan atau yang sudah di-indonesia-kan.
hanya saran agar sejalan dengan tujuan memartabatkan bahasa sendiri