Sebagai ibu baru ilmu saya tentang pengasuhan sangat terbatas sekali. Idealnya saya perlu mengisi waktu bersama anak dengan hal-hal yang bermakna. Nyatanya, saya lebih sering mendua dengan telepon pintar. Mungkin kalau anak bisa bicara saat itu betapa ingin ia menjadi telepon pintar, setiap saat diperhatikan.
Alhamdulillah saya dikenalkan dengan sebuah komunitas jualan buku siroh. Saya tertarik untuk membeli buku-buku siroh, kisah perjalanan hidup Rasulullah saw. Saya berharap buku itu bisa mengisi waktu saya bersama buah hati. Benar saja, awalnya saya begitu bersemangat, saya membacakan buku itu dengan suara keras hampir setiap saat. Sampai saya kelelahan dan memutuskan membaca sendiri dalam hati.
Maasya Allah, takjub saya pada kisah hidup baginda Nabi. Lika liku hidupnya begitu berarti. Saya pikir buku ini perlu dimiliki setiap keluarga muslim. Sayapun mulai aktif di komunitas. Ternyata banyak sekali ilmu yang saya dapatkan. Salah satunya dalam satu kesempatan kami bertemu Kak Galuh, seorang pendongeng.
Beliau mengajarkan kami bagaimana cara berkisah. Bagaimana membacakan kisah agar lebih menarik. Kami dilatih untuk bisa memakai tiga suara. Suara datar, besar dan kecil. Suara datar untuk narasi, suara besar untuk tokoh orang dewasa dan suara kecil untuk anak kecil. Wah, saya semangat untuk mempraktikkannya. Alhamdulillah ilmu ini sangat berguna sekali dalam kehidupan saya sehari-hari.
Awalnya saya sempat canggung, kini tidak lagi. Begitulah, kalau kita terus berlatih, maka kita akan ada kemajuan. Namanya semangat pasti ada pasang surutnya. Itu pula yang saya rasakan. Ada saat buku-buku dilahap tuntas, ada masa buku berdebu tak tersentuh. Di situlah kita selalu butuh ilmu. Seperti kemarin saya belajar dengan Bu Rossie, penggagas komunitas membaca nyaring. Dari beliau kami tahu betapa pentingnya membacakan buku untuk anak.
Kenapa anak-anak ada anak-anak yang sulit dan ada juga yang mudah belajar membaca? Ternyata faktor yang memudahkan anak bisa membaca adalah karena dia sering dibacakan buku. Manfaat lainnya yang saya rasakan ketika rutin membacakan buku pada anak adalah hubungan saya dan anak lebih erat, anak lebih tenang mendengarkan dan memiliki kosa kata yang banyak.
Dari dibacakan buku, anak dirangsang untuk mengenal buku. Mereka akan penasaran untuk memegang, membolak-balik buku. Dari situ muncul rasa ingin tahu untuk mengenal huruf. Dia akan mencoba membaca sendiri dengan bahasanya. Lalu, maasya Allah mereka akan mampu membaca. Jadi, ayah dan Bunda, Oom Tante, Nanek Kakek sudah membacakan buku apa hari ini untuk Ananda tercinta?
