flpjatim.id,-Musyawarah Cabang (Muscab) ke-VI FLP Malang Tahun 2022. Dibuka dengan Kak Mora sebagai MC, ditambah pembacaan Q.S. Al-Alaq dari Kak Ilham. Disusul dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan pemutaran jingle FLP dan disambung sambutan dari Ketua FLP Malang.
Sambutan dari Pak Nur Muhammadian,
“Menulis itu baper, karena menulis butuh itu untuk menuangkan tulisan. Tapi seharusnya penulis tahu kapan bisa menggunakan emosi atau perasaannya. Hidup dengan perasaan, tapi jangan terbawa perasaan.
Penulis itu nyeni. Pengurus itu ngurus penulis.
Butuh tenggang rasa untuk mengurus penulis, kelompok fiksi dan nonfiksi. Fiksi itu penulis yang baper, daripada nonfiksi yang realistis.
Project diajak kepenulisan itu biasanya semangat, channel, dsb. Untuk dimonetise untuk dana. FLP Malang bisa lebih panjang lagi hidupnya.”
Sambutan Ust. Muchlisin,
“Pak Dian yang resign dari kerja dan fokus menulis. Ust. Muchlisin yang juga resign dari PNS untuk fokus menulis. Tidak hadir ke Malang, karena ternyata positif. Kita merencanakan, tapi Allah yang memutuskan.
Saat ini FLP berusia menjelang 25 tahun, tidak banyak organisasi penulis yang berusia lebih dari 20 tahun. Bahkan komunitas penulis, paling lama 5 tahun. FLP Malang salah satu cabang senior, Lebih dari 20 tahun.
Fase di organisasi itu: perkenalan, perkembangan, kedewasaan, kemunduran. Dilalui kurang dari 20 tahun, mundur kemudiam bubar. FLP terus berbakti, berkarya berarti. Di fase kemunduran, tidak terus mundur dan bubar. Kita transformasi, kita balik lagi ke fase perkembangan lagi, dst. Jadi orang lebih umur panjang, semoga abadi setelah kita tiada.
Ada banyak bentuk transformasi (perubahan bentuk rupa fungsi, dsb.) dalam organisasi. Di antaranya kepemimpinan, karya. Pondasi organisasi kita demikian kokoh, dengan ADART dan sebagainya.
Semangat regenerasi kepemimpinan, meski ketua bisa terpilih kembali di periode selanjutnya. Ketika ketua terpilih, maka harapannya tidak ada pihak oposisi. Bahwa ini adalah ketua yag kita pilih, maka kita berikan dukungan dan kesempatan. Siapapun yg terpilih, kita semuanya bersama mendukung ketua yang nanti kita sepakati.”
Gelaran Acara Muscab VI dibuka oleh Ust. Muchlisin, dilanjutkan dengan pembentukan presidium, sebagai berikut: Pak Dian (Ketua), Pak Agung, Mbak Intan. Disetujui oleh anggota.
Pembacaan tata tertib sidang oleh Pak Agung. Pembacaan LPJ oleh Mbak Anna, diterima oleh presidium dan anggota.
Kandidat Ketua :
- Mbak Santi, belum bersedia
- Mbak Mora, belum bersedia
- Finaira, belum bersedia
- Mbak Enten, insyaAllah bersedia
- Mbak Nazlah, belum bersedia
- Pak Adi Suryo, insyaAllah bersedia
- Fahrul, gugur tidak hadir
- Gunung, belum bersedia
- Intan, insyaAllah bersedia
- Niko, gugur tidak hadir
Calon ketua:
- Mbak Enten Miwayani
- Pak Adhi Suryo
- Mbak Intan K.L. Asror
Pak Dian sebagai ketua presidium sekaligus pembina FLP Malang menyarankan agar pemilihan dilakukan secara musyawarah mufakat saja. Membentuk dewan pemilihan atau Tim Formatur untuk memilih satu kandidat dari 3 calon. Kemudian, disepakati bahwa Mbak Enten Miwayani sebagai ketua baru FLP Malang periode 2022-2024 atas mufakat seluruh anggota.
Sambutan ketua terpilih,
“Teman-teman sudah memilih saya, maka seperti ketika Ust. Muchlisin terpilih kemarin, saya juga ingin mengatakan bahwa jangan tinggalkan saya sendirian. Ayo kita mengembalikan roh dari 3 pilar utama tersebut di FLP Malang. Penulis itu adalah tangan panjangnya ulama, apa apa yang kita tulis itu bisa mencerahkan. Apalagi FLP Malang itu adalah FLP cabang senior.
Gambaran program, bedah karya, membaca nyaring, webinar, dsb. Kita jalankan agenda yang menghasilkan uang kas. Sehingga kita berjalan karena ada dananya, tanpa harus bayar uang kas. Amanah yang harus dijalankan, berdasarkan dari tiga pilar: Kekaryaan, KeIslaman, dan Keorganisasian.”
Kemudian acara ditutup dengan do’a yang dipimpin oleh Pak Adhi Suryo, dan foto bersama.
Malang, 13 Februari 2022
(\fin)