Oleh
Ani Marlia
Divisi Jarwil FLP Jawa Timur
Marhaban Ya Ramadhan…
Bulan yang suci nan penuh berkah ini telah ditunggu kedatangannya oleh semua makhluk di muka bumi. Kenapa kok di sebut bulan yang suci? Karena di bulan ramadhan semua pahala dilipat gandakan, nafsu dijerat, dan setan dibelenggu. Kenapa juga disebut bulan yang penuh berkah? Karena, di bulan ramadhan banyak sekali penjual-penjual baru yang menjajakan aneka macam makanan dan luar biasa jualannya laris manis, rezeki halal dan barokah. Bulan yang mendatangkan banyak keuntunganbaik umat muslim maupun non muslim.
Di satu sisi puasa ramadhan hukumnya wajib dan apabila ditinggalkan berdosa, tidak menutup kemungkinan ada yang secara sembunyi-sembunyi tidak melaksanakan perintah wajib ini. Ingat, meskipun yang lain tidak tahu ada Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu baik itu tersembunyi maupun tersimpan dalam hati.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian.” (Al Baqarah:183)
Puasa diwajibkan bagi orang islam, baligh, berakal, dan sehat. Tidak ada alasan untuk tidak menjalankannya kecuali sakit, orang tua lanjut usia, perempuan haid atau nifas, dan orang kafir. Puasa juga sebagai perisai atau benteng bagi hati, kaki, mata, telinga, mulut, dan tangan untuk tidak melakukan maksiat.
Malam lailatul qodr atau malam seribu bulan, di mana malam ini malam yang penuh kerahasiaan. Hanya ada di bulan ramadhan, tepatnya al-qu’an turun pertama kalinya pada malam penuh kemulian ini. Pahala berlipat menjadi seribu kali lipat para malaikat turun ke bumi dengan urusannya masing-masing. Luar biasa keren bukan? Sayangnya tidak semua orang mendapat malam yang special ini karena kedatangannya tidak bisa diduga.
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izinTuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraansampaiterbitfajar.” (QS. Al-Qodr: 1-5)
Beberapa target mulai disusun, dulunya jarang tilawah sekarang rajin tilawah demi khatam satu al-qur’an, yang tidak pernah sholat sunnah jadi rajin, dan yang jarang sholat tahajjud sekarang rajin bangun malam. Semoga tetap selalu istiqomah untuk beribadah tidak hanya di bulan suci ramadhan saja. Sejatinya istiqomah itu tidak mudah untuk dilakukan, karena istiqomah bukanlah hal remeh butuh keikhlasan untuk mengamalkannya. Sebab terkadang untuk melakukan kebaikan harus dipaksa hingga menjadi terbiasa. Semangat ramadhan.