FLPJatim.com,- Dalam rangka merayakan bulan Bahasa, FLP Jatim mengadakan webinar dengan tema elegan berbahasa, menyatukan rasa. FLP Jatim mengangkat tema tersebut bukan tanpa sebab, dalam sesi perdebatan panjang di antara panitia saat menentukan tema ini hingga kemudian disepakati untuk mengambil tema ini bukan sebuah kesengajaan jika ternyata saat membaca kembali sejarah sumpah pemuda terdapat 3 unsur penting yang diusung para pemuda saat itu yakni: Tanah air, bangsa, bahasa.
Saat membaca kembali rangkaian sejarahnya, saya kemudian hanya bisa berguman, bahwa ini sebuah kebetulan yang indah rupanya. Lebih tepatnya Allah sudah mengaturnya dengan sedemikian rupa.
Mengulik kembali sejarah Sumpah Pemuda, dalam kongres pemuda di hari terakhir yang diadakan selama dua hari pada tgl 27-28 Oktober 2020. Ketika Sunario Sastrawardoyo berpidato pada sesi terakhir kongres, Dr. Moh. Yamin memberikan secarik kertas kepada Soegondo Djojopoespito seraya berbisik dalam bahasa belanda yang artinya, “Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan Kongres ini.” Kemudian Soegondo Djojopuspito membubuhi paraf setuju pada secarik kertas tersebut dan dilanjutkan paraf ke anggota yang lain. Naskah itu lalu dibacakan oleh Soegondo dan dijelaskan oleh M.Yamin yang hari ini kita kenal dengan naskah sumpah pemuda.
Bahasa tak hanya menjadi alat komunikasi semata, tetapi esensinya menjadi pemersatu bangsa, dalam hal ini rasa diantara kita, antar suku bangsa. Data dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) ada 719 bahasa daerah, 707 masih aktif dituturkan dan bahkan yang tercatat di UNESCO masih 143 bahasa daerah.
Oleh karena itu, pada hari ini Kamis, 29 Oktober 2020 dengan semangat sumpah pemuda FLP Jatim merayakan bulan bahasa dan sastra Indonesia ini sebagai wujud kecintaannya terhadap bahasa dan sastra Indonesia.
Wallahu a’lam bishowab…
Lumajang, 29 Oktober 2020
Tulisan ini disampaikan saat sambutan acara webinar dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia: Elegan Berbahasa Menyatukan Rasa bersama narasumber Ivan Lanin dari narabahasa.
