Home Artikel MENULIS PUISI

MENULIS PUISI

FLPJatim.com,-Ingin menulis puisi, tetapi merasa kesulitan? yuk baca artikel ini sampai habis ya!

Langkah untuk pemula

1. Banyak membaca puisi orang lain, terutama karya penyair-penyair andal/berpengalaman.

2. Menentukan tema atau topik

3. Menulis dengan usaha sendiri, setiap orang punya ciri khas

4. Mulailah menulis puisi, jangan takut dan ragu

5. Ungkapkan apa yang ada dalam perasaan dan pikiranmu

6. Mengendapkan puisi

7. Mengedit puisi sampai sempurna

8. Belajar lagi, menulis lagi, sering berlatih, demikian seterusnya

♥ Cara menulis puisi

*Pertama, tentukanlah temanya terlebih dahulu. Tema puisi bisa tentang ketuhanan, keagamaan, sosial, ekonomi, asmara, alam, dll. Pilihlah tema yang segar atau yang sedang terlintas dalam pikiran.

*Kedua, tentukanlah diksi (pilihan kata) yang akan digunakan. Penggunaan diksi ini dimaksudkan untuk memperindah puisi.

*Ketiga, tentukanlah maksud tersirat yang ingin disampaikan. Puisi harus mempunyai pesan moral (amanat) yang ingin disampaikan kepada para pembaca.

*Keempat, setelah puisi sudah dibuat menjadi satu kesatuan utuh. Berikutnya tinggal membubuhkan judul. Pemberian judul ini harus sesuai dengan tema puisi yang sudah dibuat.

*Kelima, coba perlihatkan puisi yang sudah jadi kepada orang lain dan mintalah tanggapannya (kritik, saran, atau masukan).

Aris Rahman Yusuf:

Dialog Gagap/terbata

a. “A-aku tidak tahu.” (tanda pisah menghubungkan suku kata)

b. “A—aku tidak tahu.” (jika pelafalan memanjang)

c). “Aku … aku tidak tahu.” (jika tergagap dalam satu kata menggunakan elipsis sebagai jeda)

1. Kalimat berjeda

Ada juga kasus lain, di mana kedua kalimat ini terputus oleh tindakan tanpa penanda dialog.

(a) “Tapi,”–dia menyimpan bukunya–”kamu serius dengan keputusanmu?”

(b) “Tapi,”–Nita menyimpan bukunya–”kamu serius dengan keputusanmu?”

Contoh dialog di atas perbedaannya terletak pada cara penulisan kalimat tindakan yang menyela (re: kalimat aksi).

Kalimat aksi harus diletakkan di antara dua tanda pisah en dash (–), tanpa menggunakan spasi. Kalimat aksi juga selalu diawali dengan huruf kecil, seperti di contoh (a), kecuali jika kalimat tersebut diawali dengan nama, seperti di contoh (b).

2. Kalimat terputus

(a) “Jangan bertindak bodoh! Itu a—”

Ketika dialog terpotong oleh kegiatan atau dialog karakter lain, gunakan tanda pisah em dash (—)

(b) “Aku … ingin berhenti saja.” (jeda dalam sebuah dialog)

(c) “Aku lelah …,” keluh Ana.

(d) “Aku lelah ….”

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version