Dengar dan pahami
Apa yang kan kusampaikan ini
Buka hati
Redam ego
Kau lihat!
Langit menjulang tinggi
Gunung-gunung kokoh berdiri
Hamparan bumi tiada bertepi
Ragam bebatuan
Sungai dan laut berisi ikan
Rinai hujan tumbuhkan kehidupan
Hewan ternak yang menggemaskan
Pohon dengan aneka buah-buahan
Kuasa Ilahi nyata di depan mata
Namun, kau lalai mensyukurinya
Kau lihat?
Tangan kakimu sempurna
Lisan fasih berbicara
Lidah kuasa mengecap rasa
Mata tajam menyala
Hidung peka mencium aroma
Namun, salat kau abai
Sengaja kau tinggal
Tilawah asal-asalan
Syukurmu di mana?
Kau lihat!
Rumahmu megah
Kendaraanmu mewah
Pakaianmu lewah
hasil panen melimpah,
Peminta-minta kau serapah
Tunawisma kau anggap sampah
Lalu, syukurmu di mana?
Lihat dirimu!
Pangkat tinggi
Proyek kerja sana-sini
Makan enak setiap hari
Tidur beralas permadani
Miliaran aset emas murni
Sedekah tidak sama sekali
Zakat menunggu Idul Fitri, setahun sekali
Lalu, syukurmu di mana?
Kau, atau kita barangkali
Sebantar lagi Ramadan, ayo introspeksi
Bulan dirindu segera tiba
Puncak anugerah sesungguhnya
Pintu surga dibuka lebar
Untaian doa-doamu dikabulkan
Salatmu, tilawahmu, sedekahmu pahalanya dilipatgandakan
Enggan juga berpuasa Ramadan?!
Lalu, syukurmu di mana?
Ramadan bulan turun Al-Qur’an
Bulan terdapat Malam Lailatul Qadar
Satu malam dahsyatnya melebihi seribu bulan
Kemuliaannya tak terbilang
Masih enggan puasa Ramadan?!
Lalu syukurmu di mana?
Terakhir kututurkan
Jika kau yakin dengan sepenuh iman
Maka tumpukan dosamu itu akan dihapuskan
Setelah salat Idul Fitri kau tunaikan
Kau minta maaf kepada mereka yang kau sakiti, lisan atau tangan
Maka kau akan terlahir suci, sebagaimana bayi baru dilahirkan
Masih enggan puasa Ramadan?!
Hmm.. syukurmu di mana?
Keren…