Pukul 05.00 tepat ia bersiap memacu motornya menuju Lamongan. Hujan yang mengguyur sempat membuatnya goyah untuk berangkat tapi akhirnya kendaraan roda dua itu tetap melaju menentang hujan. Dingin sudah menjadi pakaian sehari-hari baginya yang tinggal di lereng timur Gunung Lawu ini. Perjalanan pun dimulai; 3,5 jam menuju Lamongan melewati Kabupaten Ngawi dan Bojonegoro. Angga, wakil ketua FLP Jawa Timur, menjadi delegasi utusan dalam Musyawarah Cabang (muscab) FLP Lamongan.
Waktu itu, ahad 21 Januari 2018, menjadi saksi sejarah terpilihnya kembali seorang Umar Faruq sebagai Ketua FLP Lamongan. Dengan dihadiri beberapa anggota dan calon anggota FLP Lamongan, muscab berlangsung cukup sederhana. Tak banyak sidang yang dilaksanakan, cukup pemaparan singkat atas berjalannya FLP Lamongan selama kepengurusan sebelumnya. Meski demikian, disadari bahwa perkembangan FLP Lamongan baru sampai di sini.
Angga yang memberikan prakata saat pembukaan muscab pun menekankan tentang pentingnya tiga pilar yang dipegang teguh dalam FLP dan sudah seharusnya FLP Lamongan turut menegakkannya. Agar organisasi yang berusia 21 tahun ini tidak hanya bergaung di tingkat nasional, tetapi juga benar-benar bergaung di Kabupaten yang ditarget sebagai kabupaten literasi ini.
Selain menekankan tiga pilar FLP, Angga juga menyampaikan ketegasan ideologi FLP dan tema besar yang diusung FLP pada kepengurusan Afifah Afra ini. Tema besar yang tengah coba digaungkan itu adalah Literasi Berkeadaban. Ini tentang kampanye literasi yang lebih beradab di tengah maraknya berita-berita palsu yang banyak beredar. Ini tentang etika dan adab yang harus dipegang oleh siapapun, apapun profesinya, termasuk para penulis.
Rangkaian acara muscab pun dilanjutkan dengan pemilihan ketua FLP Lamongan. Sesi ini hanya diperuntukkan bagi para anggota FLP. Adapun para calon anggota mendapatkan kegiatan khusus yang diisi oleh penulis kenamaan yang sekaligus anggota FLP Lamongan dan pengurus FLP Jawa Timur, Arul Chandrana.
Pemilihan ketua FLP Lamongan berlangsung cukup cepat dan dilaksanakan secara musyawarah mufakat. Setelah disampaikan pemaparan dari para sesepuh pendahulu dan pendiri FLP Lamongan, nama yang muncul untuk menjadi kandidat ketua FLP Lamongan adalah Fitri Areta dan Umar Faruq. Atas berbagai pertimbangan dari peserta muscab dan sekaligus masukan dari penguru Jawa Timur, terpilihlah kembali Umar Faruq sebagai ketua FLP Lamongan periode 2018-2020. Banyak catatan yang harus diperbaiki oleh Umar Faruq, tetapi banyak pula harapan yang tersemat padanya untuk memimpin FLP Lamongan satu periode ke depan.
InsyaAllah inilah hasil yang terbaik. Setiap peserta muscab memahami tanggung jawabnya. Terpilihnya kembali Umar Faruq menjadi ketua bukan bermaksud untuk mencelakakannya di hadapan Yang Maha Kuasa saat masa pertanggungjawaban tiba, melainkan memberikannya kesempatan untuk berbuat kebaikan lebih banyak dengan dukungan penuh dari setiap anggotanya.
Senja pun menjelang. Perjalanan panjang masih harus dilakukan. Kendaraan roda dua itu kembali menemani Angga dalam perjalanan pulang. Rasa-rasanya dia telah merindukan hawa sejuk pegunungan dan hangatnya sebuah senyuman dari pasangan. Bismillah… FLP Lamongan akan berbenah untuk sebuah masa depan.
Reportase by Anggo Suprapto, Wakil Ketua FLP Jawa Timur
Terima kasih sudah berkenan datang jauh-jauh ke Lamongan Mas Angga..
Terima kasih sudah berkenan datang jauh-jauh ke Lamongan Mas Angga..