Pernah mengalami sembelit? Apa itu sembelit?? Mengapa terjadi sembelit dan bagaimana cara mengatasinya? Menurut wikipedia Konstipasi atau sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang mengalami pengerasan tinja yang berlebihan sehingga sulit untuk dibuang atau dikeluarkan dan dapat menyebabkan kesakitan yang hebat pada penderitanya. Konstipasi yang cukup hebat disebut juga dengan obstipasi. Dan obstipasi yang cukup parah dapat menyebabkan kanker usus yang berakibat fatal bagi penderitanya.
Mengapa bisa tinja menjadi keras?? Hal itu disebabkan karena fungsi kerja usus menurun sehingga usus tidak bisa mengeluarkan tinja sebagaimana mestinya. Usus mempunyai dua macam otot-otot berupa cincin dan berbentuk memanjang. Kedua otot tersebut berkontraksi secara bergantian dan teratur. Gerakan tersebut disebut gerak paristaltik yang berada di bawah kendali saraf otonom. Oleh karena itu jika saraf otonom tidak seimbang maka akan terjadi ganguan pada kinerja usus.
Dalam kasus sembelit parah, usus tidak bisa bekerja sama sekali karena sistem saraf simpatik bekerja berlebihan, atau bisa juga ditandai dengan gejala usus berkontraksi secara terus menerus, itu karena sistem saraf para simpatik terlalu dominan. Lalu bagaimana cara mengatasinya, apakah harus memakan obat pencahar?? Obat pencahar tidak bisa mengatasi sembelit secara tuntas, tetapi yang harus diperbaiki adalah gerak paristatik usus agar teratur kembali. Lalu bagaimana cara mengembalikan gerak paristaltik agar teratur kembali? Caranya dengan menyeimbangkan saraf otonom, sistem saraf simpatik dan para simpatik.
Pada dasarnya gerak paristaltik bisa dijaga dengan diet dan olah raga. Tetapi pada kasus sembelit melakukan dua hal tersebut tidaklah cukup. Ada resep rahasia yang bisa digunakan untuk mengatasi sembelit, yaitu mengkonsumsi yugurt dan bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat bisa meningkatkan bakteri baik yang ada di usus, misalnya bakteri bifido. bakteri baik akan menumpas bakteri jahat yang ada di usus sehingga yang tersisa bakteri baik dan bakteri baik lambat laun akan memperbaiki kinerja usus secara terus menerus. Kemudian agar cepat pulih kita tingkatkan dengan diet dan olah raga. Maka dapat dikatakan bahwa menjaga keseimbangan populasi bakteri dalam usus dapat dilakukan dengan memperbaiki keseimbangan saraf otonom.
Oleh : Wiwik Khafidhoh
Sekretasri FLP Wilayah Jawa Timur