Pamekasan – Pembukaan Anugerah FLP Pamekasan Award 2024 yang digelar Kamis (19/9) di Pendopo Ronggosukowati menjadi salah satu momentum penting dalam perjalanan literasi di Pamekasan. Acara ini menggabungkan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dengan Grand Final Lomba Baca Puisi dan Orasi tingkat ranting se-FLP Cabang Pamekasan dengan tema “Meneladani Nabi Muhammad Saw: Inspirasi Profetik untuk Membangun Literasi Berkeadaban”, yang diikuti oleh sepuluh ranting terbaik. Dengan suasana yang meriah namun tetap khidmat, para peserta dan penonton disuguhi berbagai sajian khas Madura, seperti pisang, ubi-ubian, dan kacang.
Ketua FLP Cabang Pamekasan, A. Hendra Purnomo, dalam sambutannya menyampaikan visi besar FLP untuk terus berkontribusi dalam pengembangan literasi di Pamekasan. “Acara ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjadikan Pamekasan sebagai Kota Literasi Berkeadaban. Tidak hanya sekadar menampilkan kesadaran literasi, namun kami juga ingin menyentuh kesadaran kultural (budaya) dengan mengangkat menu lokal Madura sebagai bagian dari perayaan,” ujar Hendra. Menurutnya, hidangan seperti pisang, ubi, dan kacang merupakan representasi dari kesederhanaan namun penuh makna dalam kehidupan masyarakat Madura.
Menu khas ini bukan hanya memperlihatkan kekayaan alam lokal, tetapi juga menyimbolkan nilai kebersamaan dan kesahajaan, di mana semua elemen masyarakat dapat bersatu dalam kegiatan literasi. “Kami ingin semua yang hadir tidak hanya merasa kenyang, tetapi juga merasakan kehangatan dan kedekatan yang menjadi ciri khas budaya Madura,” tambahnya.
Ketua panitia acara, Rofiatul Windariana, turut mengungkapkan bahwa pemilihan tema lokalitas ini menjadi salah satu ciri khas acara tahun ini. “Kami ingin menyajikan sesuatu yang lebih dekat dengan masyarakat, dan makanan adalah cara terbaik untuk merangkul semua kalangan. Pisang, ubi, dan kacang memang terlihat sederhana, namun itu adalah bagian dari identitas kita,” ucap Winda, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, Winda menyampaikan harapannya bahwa acara ini dapat terus memotivasi generasi muda Pamekasan untuk lebih berani berkarya dan mengekspresikan diri. “Kami sangat bangga dengan semangat peserta, terutama dari ranting-ranting yang mungkin akses literasinya terbatas. Namun, mereka tetap menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berkarya. Kami berharap, melalui acara seperti ini, FLP bisa terus memberikan ruang bagi para penulis muda untuk tumbuh,” jelasnya.
Acara yang berlangsung sepanjang hari ini berhasil menarik perhatian berbagai kalangan, mulai dari peserta lomba, tokoh masyarakat, hingga pegiat literasi. Kehangatan dari menu lokal yang disajikan menambah atmosfer positif dalam acara, di mana setiap peserta merasa dihargai tidak hanya dari segi kompetisi, tetapi juga dari sisi budaya.
Pembukaan Anugerah FLP Pamekasan Award 2024 ini diharapkan menjadi titik awal untuk terus memajukan literasi di Pamekasan dengan tetap mempertahankan nilai-nilai lokal yang kaya dan penuh makna. (wyn/cm)
Penulis; A. Hendra Purnomo, Ketua FLP Cabang Pamekasan