Muscab FLP Lamongan: Kebersamaan yang Menguatkan

249
Muscab FLP Lamongan

Sebelum pukul 9 pagi, saya dan Mas Chairi tiba di lokasi. Ruangan sudah tertata rapi. Sebuah x-banner berdiri di depan sebelah kiri. “Musyawarah Cabang FLP Cabang Lamongan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lamongan. Minggu, 19 Juni 2022,” demikian tulisan yang terpampang.

Ketua FLP Lamongan Mbak Fitri memperkenalkan Mas Arqom, suaminya. Sebelum peserta Muscab datang, Mas Arqom telah membantu menyiapkan ruangan. Di FLP, sering saya temui hal-hal yang mengharukan seperti ini. Suami, istri, saudara, bahkan kerabat ikut berpartisipasi mendukung dan menyukseskan acara meskipun bukan anggota.

Satu per satu pengurus dan anggota FLP Lamongan memasuki ruangan. Tidak banyak. Namun, mereka adalah para penulis yang bisa jadi pengaruhnya lebih besar dari puluhan bahkan ratusan orang. Melalui tulisan-tulisan karya mereka. Mereka bukan orang-orang biasa.

Ada Mas Arul. Kordiv Kaderisasi FLP Lamongan ini adalah seorang guru, penulis novel best seller, sekaligus Youtuber. Saya mengenalnya sejak 2017 ketika FLP Gresik mengundangnya sebagai narasumber pelatihan menulis.

Ada Bu Efa, dosen dan penulis yang beberapa tahun sebelumnya sudah aktif di FLP Surabaya. Bu Atafras, guru dan penulis yang kini beramanah di Divisi Karya. Serta Bu Dini yang juga guru dan penulis.

Selain dihadiri pengurus dan anggota, Muscab FLP Lamongan juga dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, dan Sekretaris FLP Jawa Timur. Belum pernah Muscab lainnya dihadiri langsung tiga BPH FLP Jatim seperti ini.

Saat sesi diskusi usai pemaparan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ), tiga BPH FLP Jatim memberikan masukan. Pun semua peserta Muscab. Mas Arul berhasil ‘menggiring’ mereka semua untuk memberikan masukan sekaligus mengajak berkomitmen memajukan FLP Lamongan ke depan.

Rupanya, diskusi itu menjadi energi baru bagi Mbak Fitri. Ketika semua peserta mufakat memilihnya menjadi Ketua FLP Lamongan periode 2022-2024, ia pun menerimanya. Melanjutkan amanah untuk periode kedua.

“Nah, sekarang wajah Mbak Fitri sudah lebih cerah dari yang tadi,” kata Mas Arul sambil tersenyum.

Beberapa hari sebelumnya, Mbak Fitri sempat menanyakan ke FLP Jatim terkait kriteria calon ketua. Dia juga menyampaikan keberatan jika menjadi ketua lagi untuk periode kedua.

“Sebenarnya saya berat menerima amanah karena selain kesibukan tuntutan profesi, juga sedang kuliah lagi. Namun alhamdulillah, ketika saya sampaikan kepada suami bagaimana jika terpilih lagi, suami mendukung sepenuh hati. Apalagi tadi teman-teman juga siap untuk bersama-sama aktif di kepengurusan membesarkan FLP Lamongan,” kata Mbak Fitri dalam sambutannya sebagai Ketua FLP Lamongan periode 2022-2024.

Musyawarah Cabang FLP Lamongan

Usai Muscab, kami salat Zuhur berjamaah di Masjid Perpustakaan lalu pindah tempat ke Ayam & Bebek Jendral untuk makan siang bersama. Hampir dua jam kami melanjutkan diskusi di sini. Dalam suasana yang lebih akrab dan santai. Menariknya, anggota FLP yang saling menolak saat hendak dipilih menjadi ketua, kini saling berebut untuk mentraktir teman-temannya. Inilah indahnya FLP yang membuat saya semakin cinta. [Muchlisin BK]

Konten sebelumnya“Keluarga Cemara”: Tempat Pulang Paling Hangat Adalah Keluarga
Konten berikutnyaKutipan Tere Liye dalam Novel Rasa

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini