Menyulam Impian Besar Mukerwil Forum Lingkar Pena Jatim

133
         Ada langkah yang tak biasa dari teman-teman, mereka jauh dari berbagai kota di Jawa Timur ke Surabaya hanya untuk datang dengan tujuan tanpa iming-iming uang. Sesuatu yang tidak lumrah di zaman money oriented.
            Mereka adalah para pengurus Forum Lingkar Pena Wilayah Jawa Timur, suatu organisasi yang bergerak di bidang literasi. Sebelumnya mereka telah berkecimpung di FLP cabang kota masing-masing yang kemudian beranjak ke jenjang wilayah dengan tanggung jawab yang lebih menantang. Ini bukan perkara yang mudah, berangkat dengan misi kebaikan tanpa iming-iming uang, mengorbankan waktu serta tenaga bahkan mungkin uang demi sebuah cita-cita bersama menghidupkan literasi, mengenalkan sastra santun kepada masyarakat. (WHAT???!!)
Mereka bukan pengangguran, bukan juga golongan orang kaya yang bingung ngabisin duit. Selain menulis para pengurus ini punya keahlian di bidangnya masing-masing. Aktivitasnya padat, bahkan ada emak-emaknya juga. Kalau dipikir secara logis ya, ngapain sih ngoyo-ngoyo ikut kegiatan yang jelas bakal lebih capek tapi enggak ngasilin duit malah ngeluarin duit buat ongkos transport, dll. Ya kan?
Tapi bersyukurlah ketika masih ada golongan manusia tulus yang tak bertendensi duniawi, meski ini terlihat mustahil dan muluk-muluk, tapi tak ada kata mustahil bagi para pengurus Flp Jatim ini. mereka pembelajar yang senantiasa merasa bodoh sehingga haus akan ilmu-ilmu baru, ada beban ketika hal-hal baik yang mereka tahu tapi hanya disimpan sendiri.
Bertempat di Hotel Andita Surabaya, minggu 28 Januari 2018 musyawarah kerja pengurus baru Flp Jatim berlangsung dengan khidmat dan penuh canda tawa. Bahkan kami pun menikmati, tidak terlalu merasa terbebani dengan progam kerja beserta target-targetnya.

Acara dibuka oleh MC dan Tilawah

sambutan dari ketua panitia Flp cabang Surabaya

           

            Pak Rafif  yang hangat kami sapa dengan Babe ini sudah dua kali menjabat sebagai ketua Flp Jatim lho

           

            “Ini adalah kerja besar yang akan mengubah peradaban,” begitu ucapnya di hadapan 15-20 pengurus.  Babe selalu menekankan bahwa forum mukerwil ini yang akan menentukan kerja-kerja kita selama dua tahun kedepan.
            Dikutip dari tulisan babe di bloggnya www.rafifamir.combahwa “ada setidaknya 50 arahan kerja yang saya berikan untuk 5 divisi, sekretaris, dan bendahara. Nantinya, semua program dan kegiatan mengacu pada 50 arahan kerja tersebut. Salah satu arahan untuk divisi jarcab misalnya target berdirinya 30 cabang aktif hingga 2019. Sementara kaderisasi ditarget merekrut 1000 anggota hingga akhir kepengurusan. Dalam merancang program kerja, kami menggunakan Disney Strategy, cara sama yang digunakan Disney dalam tim. Ada 3 level yang harus dilalui dalam Disney Strategy. Level 1 disebut dreamer. Dalam tahap ini, pengurus dikelompokkan sesuai divisi masing-masing. Mereka diminta untuk menulis sebanyak mungkin kegiatan yang terpikirkan dalam benak mereka. Entah kegiatan itu menarik atau tidak, entah kegiatan itu masuk akal atau tidak. Otak kanan atau otak kreatif dimaksimalkan dalam level dreamer ini.
Level berikutnya disebut level realis. Pengurus mulai dikelompokkan berdasarkan rumpun masing-masing. Rumpun kesekretariatan terdiri dari sekretaris dan divisi humas, rumpun keuangan terdiri dari bendahara dan divisi bisnis, rumpun tiga pilar terdiri dari divisi kaderisasi, divisi karya, dan divisi jarcab (jaringan cabang). Masing-masing rumpun mendiskusikan hasil yang telah dituangkan dalam kolom dreamer. Mereka membuat realisasi bagaimana agar tiap poin dreamer bisa terwujud. Dalam fase ini tidak boleh ada kritik.
Baru pada level 3 atau level critic, otak kiri dimaksimalkan. Setiap kegiatan yang dicanangkan boleh dikritik habis dalam forum pleno. Setiap orang berhak berpendapat. Sehingga nantinya program dipustuskan disetujui atau ditolak, juga dipersilakan kepada pengurus lain untuk memberi usulan jika memang ada program lain yang dianggap menarik.”
           

berkumpul satu divisi satu rumpun
            Setelah selesai menulis kolom dreamer dan realis, Babe juga membagikan form yang berisi pertanyaan seputar kepribadian kita masing-masing dan harapan menjadi pengurus Flp Jatim. Kemudian Babe membacakan satu persatu form masing-masing pengurus sambil main tebak-tebakan, kira-kira dengan kepribadian seperti ini siapa yaa orangnya? Yang bisa jawab dikasik hadiah sepeda, eeh bukan… tidak ada hadiah karena ini sifatnya hanya bercanda.
            Ada beberapa pengurus baru yang antar pengurus pun masih baru pertama kali bertatap muka, tapi entah mungkin karena berangkat dari visi serta misi yang akhirnya kita akrab seperti sahabat bahkan seakan-akan kami sudah sering bertemu.
            Babe mengemas mukerwil ini dengan begitu asyik dan menyenangkan meskipun targetnya menantang..

            Bintang tamu yang ditunggu-tunggu telah datang, ia adalah Mbak Sinta Yudisia, ketua Forum Lingkar Pena pusat tahun 2012-1017

          

            “Banyak yang keluar dari FLP, tetapi kemudian mengakui mereka rindu untuk bergabung kembali, jangan sampai kita menyesal tidak bersama dengan Flp,”
            Nasihat ini begitu nohok dan mak jleb bagi semua pengurus yang mendengarkan, karena..ssttt ada satu yang ketiduran sampai samar-samar terdengar dengkurannya. Maklum ia jauh-jauh datang dari Ngawi ke Surabaya demi Mukerwil.
            Bagi saya pribadi (anggota pengurus divisi Humas) yang pernah sempat vakum menjadi pengurus cabang, memang ada rasa yang hilang ketika saya sudah tidak lagi aktif di FLP. Ada rindu yang rumit dan sulit diakui bahwa FLP sudah separoh dari jiwa saya.
            Selesai menyimak taujih dari Mbak Sinta tak lupa ada agenda yang tak boleh ditinggalkan, foto-foto.

         

            Tidak terasa jam sudah menunjuk diangka empat, matahari sudah siap-siap pulang. Dan kami pun harus segera beranjak dari ruangan hotel Andita Syariah…
            Pulang ke daerahnya masing-masing dengan amanah serta tanggung jawab mengsukseskan target-target progam kerja tiap divisi…
Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada panitia sekaligus tuan rumah Flp Surabaya yang bersedia meluangkan waktu, tenaga dan energi untuk menyiapkan acara mukerwil ini sehingga acara dapat berjalan lancar dan sukses. 

di balik layar (panitia mukerwil Flp Surabaya)


            Malam harinya Babe juga memberi wejangan untuk kita semua di WA group pengurus
            “Nikmatilah setiap program yang akan kita kerjakan, jangan jadikan beban. Sebab inilah ladang kita, menanam pohon-pohon kebaikan, yang akan kita petik buahnya di surga. Semoga langkah kita berkah dan berkucur pahala,” 
Surabaya, 28 Januari 2018
Hotel Andita Syariah.
           
Konten sebelumnyaBersama Kak Sinyo FLP Jombang Bedah Buku LGBT
Konten berikutnyaAku dan FLP : Rumah Singgah yang Tak Pernah Usang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini