FLPJatim.com,- Kita sepakat bahwa hidup nggak boleh lempeng-lempeng aja. Jangan seperti batu yang ada di jalan, dilewatin gitu aja tanpa ada orang yang peduli bahwa kita sedang hidup di muka bumi ini.
.Maka, kita harus berbuat sesuatu untuk hidup kita, bukan? Ya, kecuali kalau kita mau seperti batu tadi, dicuekin orang banyak. Atau malah orang risih kalau ada kita? Ngeri banget ya kalau sampai gitu ….
.Nah, karena nggak mau dicuekin, maka di mana pun dan kapan pun, kita harus berkarya. Caranya gimana? Salah satunya dengan nerbitin buku.
.
– Kalau kata Asma Nadia:“Menulislah minimal satu buku sebelum Anda mati.”
– Kalau kata Ippho Santosa:“Kata-kata menguap, tulisan mengendap.” Artinya, tulisan lebih berumur panjang dari usia kita sendiri.
– Kalau kata Sayyid Qutb:“Satu peluru hanya mampu menembus satu kepala, tapi satu tulisan mampu menembus ribuan dan bahkan jutaan kepala.”
– Kalau kata Pramoedya Ananta Toer:“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
(dari berbagai sumber)
MERENUNG untuk MENULIS
– Menulislah untuk orang-orang yang Anda cintai. Orang tua, suami/istri, anak-anak, kerabat, dsb.
– Menulislah agar dunia tahu bahwa Anda pernah hidup di dunia ini.
– Menulislah untuk sebuah kebaikan bagi kita dan orang di sekitar kita.
– Menulislah, karena tulisan kita bukan hanya akan menjadi pendapatan pasif saja, tapi juga memperoleh pahala.
– Menulislah, minimal sebagai penghargaan kepada orang tua kita. “Bapak dan Ibu tidak sia-sia sudah melahirkan dan membesarkan aku di muka bumi ini”.