Ditulis oleh: Muhammad Iqbal*
Literasi dan sejahtera adalah dua istilah yang saling berkaitan. Melalui literasi, seseorang mampu meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidupnya. Sehingga, dengan literasi masyarakat bisa lebih kreatif, lebih berdaya, dan tentunya lebih sejahtera. Sebab kecakapan yang dimilikinya dapat dijadikan modal dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh karena itu agar setiap masyarakat hidup dengan sejahtera, maka mereka harus menumbuhkan kesadaran pentingnya berliterasi dalam dirinya.
Menumbuhkan kesadaran berliterasi bukanlah hal yang mudah, apalagi tingkat literasi Indonesia sampai dengan hari ini masih begitu rendah. Data yang ditunjukkan oleh survey yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019 menyatakan Tingkat literasi Indonesia berada di nomor 62 dari 70 negara atau termasuk 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Sementara UNESCO menyebutkan minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Hasil riset berbeda break World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya literasi di Indonesia.
Salah satu penyebab rendahnya literasi di Indonesia adalah ketersediaan fasilitas yang sampai sekarang masih belum memadai. Survei Tata Kelola Taman Bacaan yang dilakukan TBM Lentera Pustaka Pada Juni 2019, menyatakan 60% fasilitas ruang baca yang ada di taman bacaan di Indonesia tidak memadai, 20% ruang baca sudah memadai dan 20% lagi menjawab mungkin memadai. diperlukan solusi praktis untuk meningkatkan tingkat literasi Indonesia sekaligus sebagai upaya menumbuhkan kesadaran literasi masyarakat. Oleh sebab itu inovasi penulis adalah dengan menciptakan platform smart literacy.id
Smart literacy.id merupakan platform berbasis website yang diciptakan untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan pelbagai kegiatan literasi. Platform ini akan dibuat bersifat open source, dimana semua orang diperbolehkan menggunakannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya masing-masing. Sistem berbasis website dipilih karena memiliki beberapa keunggulan diantaranya yaitu mudah dikembangkan, mudah diakses, diakses di berbagai perangkat, responsive, murah, powerful, dan hemat penyimpanan.
Dalam pembuatan platform berbasis web umumnya menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript sebagai tampilan antar muka dengan perpaduan salah satu platform bahasa pemrograman, seperti Python, PHP, C#, dan VB. Sementara dalam proses pembuatannya dapat dilakukan menggunakan dua cara yaitu secara Native atau menggunakan Kerangka Kerja (Framework) (Suryawinata, 2019).
Dalam menumbuhkan kesadaran berliterasi, Platform smart literacy.id akan menyediakan berbagai fitur menarik bagi penggunanya, diantaranya adalah, sebagai berikut:
- Book Collection
Fitur ini akan menyediakan daftar buku yang dapat dibaca dengan mengunduhnya terlebih dahulu. Buku-buku yang tersedia sudah memiliki izin terlebih dahulu dari penulis, sehingga buku-buku tersebut memang secara legal boleh dibaca. Selain itu pada fitur ini juga terdapat rekomendasi website penyedia ebook gratis yang diperbaharui setiap pekan sekali.
- Karya
Fitur ini menyediakan karya tulis berupa puisi, cerpen, opini, kolom, dan resensi. Harapannya pengguna tidak sekedar membaca saja, namun juga mampu menuliskan hasil bacaannya dalam bentuk tulisan dengan jenis tulisan sesuai potensi masing-masing. Jika pengunjung website sudah banyak, maka akan disiapkan honor bagi para kontributor.
- Diskusi Buku
Fitur ini menyediakan forum diskusi online bagi seluruh pengguna untuk mendiskusikan isi buku yang dibaca. Ditargetkan program diskusi buku ini bisa berjalan sebanyak 2 kali setiap pekannya.
- Cari perpustakaan
Fitur ini memudahkan pengguna untuk mencari dan menemukan perpustakaan yang ada di sekitarnya. Pada tombol pencaharian pengguna bisa memasukkan nama perpustakaan yang ingin dicari. Tidak perlu khawatir jika pengguna tidak mengetahui nama perpustakaan, maka platform akan mencari dengan mendeteksi perpustakaan sekitarnya
.Adapun tahapan implementasi dalam pembuatan platform ini diantaranya, yaitu:
Agar terealisasi sesuai harapan, dibutuhkan keterlibatan pelbagai pihak, di antaranya adalah, sebagai berikut:
- Web developer atau ahli IT
Seorang web developer atau ahli IT bertanggung jawab untuk mengembangkan aplikasi pada sisi klien (client-side), mengkoneksikan kebutuhan database pada server dengan interface yang dikelola oleh tim front end, dan mengerjakan aplikasi mulai dari tahap pengembangan tampilan untuk user, hingga dapat terkoneksi sepenuhnya dengan server dan database.
- Penulis/Kontributor
Penulis/Kontributor berperan dalam mengisi pelbagai rubrik tulisan yang disediakan, peran mereka sangat dibutuhkan agar tulisan yang ditampilkan dapat terus di update sesuai dengan isu atau topik yang hangat dibicarakan.
- Perpustakaan
Perpustakaan berperan menjadi mitra strategis dalam menjadi referensi mengupdate koleksi buku. Tidak hanya fisik, perpustakaan digital juga sangat diharapkan dapat terlibat untuk menyukseskan platform ini.
Rendahnya tingkat literasi Indonesia harusnya menjadi cambuk bagi kita untuk terus berupaya meningkatkannya. Salah satu caranya adalah dengan menumbuhkan kesadaran berliterasi dalam diri. Namun, ditengah keterbatasan fasilitas yang ada, untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Hadirnya platform smart literacy.id hendaknya menjadi solusi dalam menumbuhkan kesadaran berliterasi masyarakat Indonesia. Sehingga tingkat literasi dapat meningkat dan masyarakat pun hidup sejahtera. “Menumbuhkan kesadaran literasi adalah kunci mewujudkan bangsa yang sejahtera”
Daftar Pustaka
Ayi. (2019, Oktober 26). Index. Retrieved from https://news.unimal.ac.id/: https://news.unimal.ac.id/index/single/751/jalan-literasi-menuju-masyarakat-sejahtera
Ilham, B. U. (2022, Mei 16). Opini. Retrieved from https://bisniskumkm.com/: https://bisniskumkm.com/harbuknas-2022-literasi-indonesia-peringkat-ke-62-dari-70-negara/#:~:text=Berdasarkan%20survei%20yang%20dilakukan%20Program,yang%20memiliki%20tingkat%20literasi%20rendah.
Suryawinata, M. (2019). Pengembangan Aplikasi Berbasis Web. Sidoarjo: Umsida Press.
*Penulis adalah anggota FLP Sumatera Barat.