Cerita Abu Nawas: Lebih dulu Ayam atau Telur?

72

Baginda Harun Ar-Rasyid tersenyum ketika melihat ayam betinanya bertelur,Kemudian Beliau memanggil pengawal untuk mengumumkan kepada rakyat bahwasannya kerajaan mengadakan sayembara yang boleh diikuti siapa saja. Sayembara itu berupa sebuah pertanyaan yang mudah akan tetapi memerlukan satu jawaban yang tepat dan masuk akal. Barangsiapa yang bisa menjawab pertanyaan tersebut akan mendapat imbalan dari sang Baginda berupa satu  pundi uang emas. Akan tetapi apabila tidak bisa menjawab maka hukuman yang menjadi akibatnya.

Banyak rakyat yang ingin mengikuti sayembara tersebut. Namun, Mengingat beratnya hukuman yang akan dijatuhkan bila mereka tidak dapat menjawab maka sayaembara tersebut hanya diikuti oleh empat orang. Dan salah satu dari para peserta tersebut adalah Abu Nawas.

Aturan main  dalam sayembara terebut ada dua. Pertama, jawaban yang diberikan harus masuk akal. Kedua, peserta harus mampu menjawab apabila Baginda memberi sanggahan. Pada hari yang ditetapkan para peserta bersiap di depan panggung. Baginda duduk di atas panggung. Beliaupun memanggil peserta pertama. Peserta pertama maju dengan tubuh agak gemetar. Kemudian Baginda bertanya pada peserta pertama.

“Manakah yang lebih dahulu, antara telur dan ayam?” tanya Baginda. “Telur,” jawab peserta pertama tersebut. ‘“Apa alasannya?” tanya Baginda. “Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin, karena ayam dari telur,” kata peserta pertama menjelaskan

“Kalau begitu siapa yang mengerami telur itu,” Sanggah baginda.

Peserta pertama mulai pucat.karena melihat wajah baginda yang tidak puas dengan jawabannya.dan benar saja tanpa ampun ia di masukkan ke dalam penjara, karena jawaban tersebut tidak tepat.

Kemudian peserta kedua maju. ia berkata kepada Baginda.

“Paduka yang mulia, sebenarnya telur dan ayam itu tercipta dalam waktu yang bersamaan,” kata peserta kedua.

“Bagaimana bisa bersamaan?” tanya Baginda.

“Bila ayam lebih dahulu itu tidak mungkin karena ayam berasal dari telur. Bila telur lebih dahulu itu juga tidak mungkin karena telur tidak bisa menetas tanpa dierami,” kata peserta kedua dengan yakin menjelaskan.. “Bukankah ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan?” sanggah Baginda memojokkan. Peserta keduapun mulai  kebingungan. Ia pun dijebloskan ke dalam penjara.

 Lalu giliran peserta ketiga. Ia berkata . kepada Baginda Raja. “Tuanku yang mulia, sebenarnya  ” ayam tercipta lebih dahulu daripada telur kata peserta ketiga. Sebutkan alasanmu, kata Baginda. Menurut hamba, yang pertama tercipta adalah ayam betina.” kata Peserta. ketiga meyakinkan. “Lalu bagaimana ayam betina bisa beranak-pinak seperti sekarang. Sedangkan ayam jantan tidak ada. Kata Baginda menimpali.

“Ayam betina bisa bertelur tanpa ayam jantan. Telur dierami sendiri Lalu menetas dan menurunkan anak ayam jantan. Kemudian menjadi ayam jantan dewasa dan mengawini induknya sendiri ” peserta ketiga berusaha meyakinkan Baginda.

‘Bagaimana bisa, jika ayam betina mati sebelum ayam jantan yang sudah dewasa sempat mengawininya?’ tanya Baginda kembali.

Peserta ketiga pun tidak bisa menjawab sanggahan Baginda Ia pun dimasukkan ke penjara.

Kini tiba giliran Abu Nawas. ‘Yang pasti adalah telur dulu, baru ayam, kata Abu Nawas menjawab. “Coba terangkan secara logis,  kata Baginda ingin tahu. ‘

“Ayam bisa mengenal telur, akan tetapi sebaliknya telur tidak bisa mengenal ayam ‘kataAbu Nawas singkat. Agak lama Baginda Raja merenung. Kali ini Baginda tidak bisa memberikan sanggahan atas alasan Abu Nawas tersebut. Abu Nawaspun pulang  dengan membawa pundi-pundi emas dari sang Raja.

Konten sebelumnyaAbu Bakar (Bagian 2): Teguh Memegang Perintah Nabi saw.
Konten berikutnyaBelajar dari Siti Hajar, Menjadi Seorang Ibu yang Kuat dan Tak Mudah Rapuh

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini