Keluarga Tak Sedarah

513

Family isn’t always blood. It’s the people in your life who want you in theirs, the ones who accept you for who you are. The ones would do anything to see you smile and who love you no matter what. (Anonymous)

Keluarga tidak selalu sedarah. Mereka adalah orang-orang dalam hidupmu yang menginginkanmu ada di antara mereka, yang mau menerimamu apa adanya. Mereka mau melakukan apa saja untuk membuatmu tersenyum dan mencintaimu apa adanya. (Anonim)

Paragraf kedua hanya terjemahan kasar dari saya yang tak terlalu pandai bahasa Inggris. Namun, semoga setidaknya bisa dipahami maknanya. Keluarga tak sedarah bukanlah hanya ada dalam tulisan. Keluarga tak sedarah itu nyata ada dalam kehidupan. Saya pun menemukannya di FLP, Forum Lingkar Pena. Sepertinya tidak berlebihan jika saya mengatakan FLP sudah seperti keluarga bagi saya. Karena saya pun menemukan pasangan hidup di FLP sekitar sebelas tahun lalu, hihi. Namun, bukan hanya karena hal itu yang membuat FLP seperti keluarga kedua bagi saya.
 
Sebelum saya akhirnya ta’aruf dan menikah dengan suami, saya sudah merasakan kekeluargaan di FLP. FLP menjadi organisasi yang saat itu saya utamakan daripada organisasi lain. Entahlah, ada semangat yang tidak bisa digambarkan ketika berkumpul dengan teman-teman FLP. Mulai dari saling memotivasi hingga bisa curhat hal receh ke sesama teman. Hingga kini sudah berumah tangga, saya pun masih berhubungan baik dengan teman-teman FLP yang sudah akrab semenjak sebelum saya menikah. Bahkan kami juga memiliki grup sendiri di luar grup FLP resmi. Isinya curhat dari A ke Z balik ke A lagi. Kami beberapa kali mengadakan kopi darat sendiri terlepas dari status kami sebagai sesama anggota FLP. Jika di FLP ngobrolnya masalah literasi, kami ngobrolnya lebih luas lagi, bahkan bisa ngobrol masalah kuliner hingga isu yang sedang hangat. Bagi saya mereka adalah keluarga kedua yang tanpa hubungan darah, tapi begitu hangat menerima saya apa adanya. Mendengarkan semua keluh kesah tanpa menghakimi dan berani berekspresi. Merekalah tempat saya melepas penat dengan hiburan-hiburan hangat yang tak jarang membuat perut menegang terlalu banyak tertawa. Terima kasih FLP, darimu aku menemukan keluarga keduaku, keluarga yang tak sedarah.

Konten sebelumnyaJagalah Allah, Allah Akan Menjagamu
Konten berikutnyaManfaat Membaca Buku untuk Anak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini