KEPADAMU AKU BERLABUH
Sejauh manapun aku melangkah, kepada-Mu aku berlabuh Diri yang ibarat butiran debu ini adalah kepunyaan-Mu Bagaimana mungkin aku berpaling dari-Mu?
Renungan, 20.35 WIB
Widang, 14 November 2021
SUNGAI DI MATAMU
Aku melihat matamu menjelma sungai berwarna biru Sungai itu bukanlah rona kesedihan melainkan kerelaan Mengalirlah kekuatan dari matamu yang menjelma puisi
Hening malam, 19 Desember 2021
MATA AIR SURGA
Kudekap mahabahmu di rahimmu hingga dunia menyapaku Selalu kau basuh jiwaku dengan air surgamu Mak, mahabahmu adalah keindahan mata air surga
Renungan, 26 Desember 2021
HUJAN RINDU
Pada malam yang semakin menua, rinduku memecah kesunyian menjelma rintik hujan. Lalu kulabuhkan dalam doa tanpa jeda. Untukmu yang jauh di sana, bagaimana dengan rindumu sayang?
Hening malam, 28 Maret 2022
Titik Istiana. Lahir dan tinggal di Desa Sumberjo Kec.Wdang Kab.Tuban. Saat ini sebagian besar waktunya digunakan untuk mengabdi menjadi seorang istri dan ibu dua anak , mengabdi di SMAN Widang , menulis, dan berkesenian. Semenjak tahun 2018, beberapa karya puisi, cerpen, cerita rakyat Tuban, pantun nasehat, cerita anak, dan pentigraf yang ditulisnya ikut serta dimuat dalam buku Antologi. Cerpennya yang berjudul Elegi di Gedung Tua pernah termuat dalam Koran Radar Bojonegoro-Jawa Pos 2019. Perempuan yang pernah belajar dan berproses kreatif di Komunitas Teater INSTITUT UNIROW Tuban ini, masih aktif bergabung menjadi anggota FLP (Forum Lingkar Pena) cabang Tuban, IGPT (Ikatan Guru penulis Tuban), dan Sastra 3. Menulis baginya adalah cinta, ibadah, pelajaran, dan berbagi ilmu. Dapat dihubungi melalui: FB Titik Istiana Rindung Sastra dan IG Titik Istiana.
Mantab
MasyaAllah..
Setelah lama.. baru bersua kembali dengan goresan pena karya Ibunda saat SMA
Semoga Bu Titik senantiasa dalam lindungan Allah… Aamiin