Sajak-Sajak Masa Lalu

361
ilustrasi: pixabay

Oleh: Gunawan

Kenangan

Aku mengejar bayang

yang kusembunyikan

di dalam tubuhmu

Rasa

Kita bermimpi

di masa lalu

tentang rembulan

yang tak pernah singgah

di pekarangan

Riang

Kamu tertawa membaca kabar

bahwa aku akan pulang

bersama lembayung

dan deretan kidung

yang tak pernah kukirim

padamu

Pertanyaan

Apa yang terjadi hari ini

sedikit aneh dan di luar kebiasaan

bunga yang tumbuh di halaman tak lagi mekar

menyisakan keraguan yang mencekam

sebab ia telah kehilangan nyawa

kamu yang setiap pagi

telah sirna

Mungkin

Tak ada masa lalu

apalagi masa depan

bagi kita yang telah mengkhianati

kata-kata sendiri

walau tanpa kesengajaan

Serambi, 2022

Gunawan, kelahiran sumenep. Kini beraktivitas di desa kelahirannya, Kacongan. Menyukai dunia literasi sejak masa-masa sekolah, terutama sastra. Sastrawan yang menjadi ‘kiblat’nya antara lain D. Zawawi Imron, Sapardi Djoko damono, Khairil Anwar, WS Rendra, Mardi Luhung, Buya HAMKA, dan lain-lain. Kini sedang belajar kembali di FLP Cabang Sumenep.
Konten sebelumnyaPuisi dan Cinta
Konten berikutnyaKasus Pak Guru Ribut Santoso: Antara Edukasi dan Defamasi

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini