Kemarau

229
kemarau
Air entah lari ke mana
Angin tak membawa kabar tentangnya
Mungkin dia lupa harus ke mari
Tanah pecah terpanggang
Mata air kerontang rindu hujan
Kaki engan telanjang
Embun pagi menguap sendu
Menanti janji yang tak kunjung tiba
Rinai hujan kapan datang?
September 2017

Profil Penulis:

Hd. Aisya yang lahir di surabaya, telah menulis sejak kecil dan bertekat terus menulis hingga akhir hayat. Kecintaannya pada menulis telah melahirkan berbagai genre tulisan. Karyanya yang berupa puisi antara lain: 11 dan Lingga & Yoni.
Konten sebelumnyaJatuh Hati Tak Bisa Memilih [Part 2]
Konten berikutnyaPerguruan Fatamorgana

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini