Penulis Muda

135

Oleh:
Rafif Amir Ahnaf
Ketua FLP Wilayah Jawa Timur
Mengenal calon-calon penulis muda berbakat selalu membuat saya bersemangat. Hari ini, workshop kepenulisan penerbit Satoe digelar. Setidaknya ada 2 peserta berstatus pelajar  yang menurut saya memiliki potensi mumpuni. Karyanya di atas rata-rata.

Seorang diantaranya adalah murid saya di sebuah SMA swasta. Dan dia memang yang terbaik dari semua siswa ekstra. Seorang lagi siswi SMP kelas 2. Gayanya bercerita membuat saya terpukau. Ia bisa mengatur irama agar cerita bias megaduk emosi. Karyanya adalah satir dan ironi yang mengusik beragam karakter manusia.

Penulis-penulis muda seperti mereka yang saya nantikan. Mereka tidak hanya lihai menulis, tetapi tulisannya bernas dengan diksi yang indah, pesan yang kuat, dan empati yang mendalam. Tak mudah menulis seperti itu, hatta bagi para penulis-penulis yang telah berpengalaman.

Tetapi mereka melakukannya dengan baik. Menjadi orang dengankemampuan menulis rata-rata. Saya yakin, mereka akan menjadi bintang di langit masa depan. Tetapi syaratnya, mereka tunjukkan kilaunya pada dunia, menulis dalam setiap keterbatasan, menulis dalam nuansa perjuangan.

Saya berharap mereka tak mudah tumbang. Saya sangat berharap mereka terus bertahan, terus menulis, terus menjadi pejuang kata-kata hingga maut memisahkan ruh dari raga. Karena saya melihat betapa banyak penulis muda yang mulanya menulis dengan sangat baik dan begitu bersemangat, namun lambat laun menyingkirkan diri dari berkarya lagi. Terkadang mereka mutung karena dikritik, atau karena karyanya tak kunjung terbit dan dimuat di media.

Oleh karenanya saya menyarankan mereka untuk bergabung dengan Forum Lingkar Pena. Sebab, kendala terbesar seorang calon penulis bukanlah karena banyaknya aktivtas tapi karena lemahnya kemauan dan motivasi. Maka keberadaan mereka dalam lingkaran pegiat literasi dapat terus diasah dengan baik. Seolah sebuah bibit tanaman yang menemukan tanah paling subur untuk terus tumbuh dan menghasilkan buah-buahnya. Dipupuk, disiram, sampai tiba masanya untuk dipetik beramai-ramai.

Saya sangat bersyukur jika dberi kesempatan menjadi salah satu orang yang kelak membesarkan mereka, menyaksikan mereka berada dalam deretan penulis-penulis terbaik di Indonesia. Bahkan, penulis terbaik di dunia.

Konten sebelumnyaPerempuan Senja
Konten berikutnyaAdakan Muskercab, FLP Gresik Peringati Hari Sumpah Pemuda

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini