Kumpulan Cerpen Kearifan Lokal Jawa Timur

443

Judul buku: Manusia Setengah Udang

Penulis: Mega Anindyawati

Jumlah Halaman: 162 halaman

Dimensi: 14 x 20 cm

ISBN: 978-623-338-820-7

E-ISBN: 978-623-338-821-4

Tahun Terbit: 2022

Kumpulan cerpen kearifan lokal Jawa Timur dalam buku “Manusia Setengah Udang” disajikan sebagai upaya untuk mengenalkan kebudayaan Jawa Timur, khususnya Kabupaten Sidoarjo, kepada para generasi muda. Kabupaten Sidoarjo memiliki banyak kearifan lokal yang khas, mulai dari tempat, peristiwa, tokoh, makanan, cerita rakyat hingga kebudayaan. Cerpen-cerpen kearifan lokal Jawa Timur dalam buku ini berkisah tentang tragedi lumpur lapindo, sentra tas Tanggulangin, Reog Cemandi, kupang dan nyadran, seniman Munali Patah, legenda Candi Pari dan Candi Sumur, Dewi Sekardadu, Dewi Oncat Tondo Wurung, dll. Lima cerpen yang tercantum di blurb menjadi juara lomba menulis kisah inspirasi Qurani yang diselenggarakan platform menulis Opinia pada Ramadan 2022.

Baca juga di sini

Blurb kumpulan cerpen kearifan lokal Jawa Timur dalam buku “Manusia Setengah Udang”:

Pria lainnya terprovokasi. Obor-obor itu dengan cepat mengepung sekeliling rumah. Kilatan kuning bercampur jingga mulai merambat dan menyambar apa saja yang ada di dekatnya. (Manusia Setengah Udang)

Didorong rasa penasaran, pemuda itu melangkahkan kaki ke dalam. Sekelilingnya tiba-tiba gelap. Tubuh pemuda itu tersedot ke dalam pusaran. (Pusaran Hitam dan Kisah Tersembunyi di Baliknya)

Bola mata putihnya terlihat mendominasi. Kedua tangannya bergerak dengan beringas layaknya harimau yang mengamuk. Dia mencakar-cakar beberapa pemain lain. (Sesajen untuk Reog Cemandi)

Di hari ketiga, dia berpindah tempat menuju rumpun bambu di belakang rumahnya. Hawa dingin yang membuat gigil diabaikannya. Pun bulu kuduk yang mendadak meremang karena harus berlama-lama di tempat yang terbilang angker. (Memeluk Gulita)

Gusti Adipati menyeret putri semata wayangnya dengan kasar ke pendopo dekat lapangan Kadipaten. Wajahnya semerah bara. Alisnya berkerut hingga hampir terpaut. Diikuti Nyai yang tersuruk-suruk mengikuti langkah Gusti Adipati seraya memegangi kakinya. Setengah menjerit, dia berusaha menghalangi aksi sang suami. Tangisnya bercucuran pilu. (Sabda Pandita Ratu)

Selamat menyelami cerpen-cerpen kearifan lokal Jawa Timur dalam buku “Manusia Setengah Udang.” Anda bisa membaca kumcer ini di sini

Konten sebelumnyaKado Terindah Untuk Orang Tua
Konten berikutnyaKarya Anggota FLP Harus Meliputi Tiga Hal Ini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini